Yogyakarta dan Transportasi Publik
Yogyakarta, salah satu kota besar di Indonesia, kota ini dikenal dengan Kota Gudeg dan juga dikenal orang-orang dengan Kota Pelajar. Memang kota ini sangat dipenuhi oleh para pelajar-pelajar dari luar daerah yang sengaja menuntut ilmu di kota jogja, kampus yang banyak serta memiliki masyarakat dan warga yang ramah menjadikan Jogja menjadi pilihan pelajar untuk menetap dan belajar.
Semua pasti tau kalau mobilitas dari pelajar dan mahasiswa cukup tinggi, untuk pelajar dan mahasiswa yang belum mempunyai kendaraan pribadi seperti sepeda, motor ataupun mobil mereka sangat membutuhkan fasilitas umum yakni transportasi yang terintegrasi untuk mendukung mobilitas tersebut.
Di kota yogyakarta memang terdapat transportasi umum seperti Trans Jogja yang beroperasi dari jam 5.30 sampai dengan 21.30 dengan berbagai rute di seputaran kota jogja, dan bahkan ada sampai dengan Prambanan. Trans Jogja sendiri sudah ada sejak tahun 2008 dan saya sudah beberapa kali menaiki transportasi ini.
Baca Juga : Telur Rebus dan Secercah HarapanSelain TransJogja, juga terdapat bus yang biasanya mengantarkan penumpang antar kota, saya pernah menaiki bus dengan tujuan wonosari, cukup nyaman untuk di tumpangi meski memang ukuran bus yang kecil atau micro bus. Saya sendiri belum menemukan bus dengan rute dalam kota, mungkin hanya transjogja yang mempunyai rute dalam kota.
Angkot, jenis transportasi umum ini sudah jarang di jogja, hanya tersedia di beberapa tempat saja mungkin, saya sendiri belum pernah menaiki jenis transportasi ini karena memang rute perjalanan saya tidak dilalui oleh angkot, angkot biasanya memiliki rute lebih pendek dari pada bus, rute dari angkot sangat membantu masyarakat sekitar untuk mencapai tempat tujuan yang lokasinya di jalan kolektor ataupun lokal yang tidak dilalui oleh kendaraan umum seperti bus.
Salah satu alternatif moda transportasi lain adalah becak, yes, jenis ini masih banyak terlihat di jogja, khususnya di dekat tempat-tempat pariwisata, becak memang hanya mampu mengangkut 2 orang penumpang dengan jarak tempuh yang pendek dan rute yang dipakai adalah jalan-jalan kecil atau gang yang tidak bisa dilalui oleh angkutan umum (angkot), pernah sekali naik becak ketika sedang main di malioboro jogja.
Baca Juga : Si BrunoTahun pertama saya kuliah di jogja saya masih bertanya-tanya mengapa jogja khususnya jogja kota tidak menyediakan angkutan seperti Angkot atau bus untuk rute pendek, saya tidak tahu pasti mengapa hal tersebut ditiadakan oleh pemerintah DIY tapi, ada hal positif dari ditiadakannya transportasi masal jenis tersebut, misalnya, tidak adanya penumpukan kendaraan diruas jalan akibat angkutan umum yang menunggu penumpang, ini salah satunya.
Meski transportasi umum di jogja masih dibilang sedikit untuk mobilitas masyarakat yang tinggi, namun untuk saat ini sudah tersedia sangat banyak jenis angkutan umum lain dengan pemesanan online seperti, GoCar, GrabCar atapun GoRide dan juga GrabBike, jenis transportasi ini memang sangat membantu sekali khususnya untuk mahasiswa yang kadang bolak-balik Kampus-Kos.
Tetapi jenis transportasi ini tidak menampung cukup banyak penumpang, cuma penumpang yang memesan yang bisa menaiki kendaraannya, dan juga jenis transportasi ini masih menggunakan kendaraan pribadi untuk operasinya. Saya lebih senang jika pemerintah jogja menyediakan angkutan seperti angkot atau bus rute pendek, kenapa demikian ?
Baca Juga : Balada Mahasiswa Tingkat AkhirMasyarakat biasanya menyukai hal yang simpel, tidak ribet, hanya menyetop angkot dipinggir jalan kemudian diantarkan kerute tujuan yang diinginkan, mudah, tidak perlu membuka aplikasi lagi, tapi memang dengan memakain jenis transportasi ini penumpang tidak bisa sampai tujuan dengan tepat. Memang sekarang jaman sudah serba canggih, tapi kita juga perlu memikirkan masyarakat yang mungkin 'gaptek' dan kesulitan untuk mengakses gadget.
Overall, selama saya pribadi tinggal di Jogja, saya tidak begitu kesulitan untuk berpergian, disamping mempunyai motor sendiri, saya juga jarang untuk berpergian kemana-mana, males, mending di kos, iya kan, ngadep laptop, makan keripik singkong balado yang belinya kiloan, nikmat banget. Well, apapun itu, ini hanya sekedar opini pribadi, jogja sudah keren, tapi juga harus berbenah supaya menjadi kota yang lebih baik dari kota lainnya.
Posting Komentar