Telur Rebus dan Secercah Harapan

Sejak beberapa bulan terakhir ini, telur rebus jadi salah satu sajian utama dan bahkan menjadi makanan pokok, selain karna kantong yang kurang bersahabat untuk makanan yang mahal, diet salah satunya mengapa telor rebus menjadi sebuah makanan wajib ketika waktunya makan. Yes, saya sedang menjalankan sebuah metode diet yang entah apa namanya, tapi saya menyebutnya adalah metode Telur Rebus, nama yang tidak begitu keren.

Telur rebus sering dipandang remeh oleh orang-orang karna harganya yang murah, padahal didalam 1 telur (rebus) mencakup banyak sekali gizi, paling tidak dalam 1 telus rebus ukuran sedang mencakup 77 kalori, 0,6 gram Karbo, 5,3 gram lemak dan 1,6 gram lemak jenuh. Selain itu telur rebus juga memiliki 211 miligram Kolesterol, 6,26 gram Protein, 0,56 gram Gula, 139 miligram Sodium serta 63 miligram kalium (src: fatsecret).

Memang, jika dibandingkan dengan jenis makanan lain seperti daging merah ataupun dada ayam, nutrisi telur rebus tidak sebanyak makanan-makanan tersebut, tapi, telur bisa dijadikan makanan alternatif selain daging dan ayam. Telur rebus juga bisa dikonsumsi tanpa ribet, tinggal direbus dalam air yang mendidih, tunggu hingga 10-15 menit dan jadi, sangat simple.

Baca Juga : NgeBlog: Curhat Berkedok Nulis

Telur rebus adalah salah satu solusi jika ingin diet tapi kantong kurang bersahabat, untuk harga sendiri ketika artikel ini ditulis masih berkisar 10500-an untuk 1/2 kilo, cukup bersahabat untuk kantong mahasiswa seperti saya yang uangnya sangat pas-pas an tapi kepingin diet sehat yang mengkonsumsi telur rebus.

Meski telur rebus termasuk makanan yang sehat, tentu jika berlebihan akan menjadi tidak baik untuk tubuh, saya sendiri selalu menakar atau membatasi konsumsi telur rebus perhari, biasanya saya mengkonsumsi sekitar 3-5 butir perhari, dengan demikian kalori dan nutrisi yang sekiranya membuat tubuh menjadi rusak tidak terlalu menumpuk, seperti kolestrol, lemak jenuh dan kalori berlebih.

Semangat saya kembali datang ketika mencoba jenis diet ini, meski ini diet yang tidak sehat-sehat amat tapi, ada secercah harapan bagi saya untuk mendapatkan berat badan ideal.

Ngomong-ngomong tentanng diet, sebenarnya ada banyak cara untuk menurunkan berat badan, dari sekian banyak cara itu mungkin cara inilah yang membuat harapan saya kembali ketika sudah mulai mencobanya, awal-awal ketika mulai diet jenis ini adalah tersiksa, saya biasa makan karbohidrat jenis nasi dengan banyak lauk-pauk dan sayurnya, tetapi saya ingin mencoba hal ekstrim yang mungkin sedikit menyiksa.

Baca Juga : Saya dan Musik

Waktu awal mencoba diet ini saya masih memakan telur rebus dibarengi dengan kentang rebus, kentang yang sudah direbus kemudian di haluskan seperti mashed potato namun tidak dicampuri apa-apa, tapi, rasanya masih kurang dengan hasil yang didapat, akhirnya 2 bulan terakhir terhitung dari pertengahan februari saya mencoba untuk menghilangkan kentang dari lingkaran telur.

Dengan menambah porsi telur rebus, yang tadinya hanya 2 butir telur rebus ditambah kentang rebus, sekarang menjadi 3-4 butir telur rebus tanpa kentang. Ini sangat tidak direkomendasikan ke pembaca, karena sudah termasuk ekstrim, meski kondisi badan saya merasa baik-baik saja tapi mungkin berbeda halnya dengan kondisi badan teman-teman.

Hasil yang saya dapatkan memang sesuai dengan apa yang saya inginkan, lebih cepat turun berat badannya dibandingkan dengan masih mengkonsumsi makanan jenis karbo, tapi, jika ini terus-terusan dilakukan maka biasanya akan terjadi sembelit, susah buang air, saya sempat merasakan hal ini ketika sudah menjalankan ini selama 3 minggu.

Baca Juga : 100 Kilogram

Cara agar kembali normal adalah dengan mengembalikan porsi makan seperti biasanya, saya tidak tau pasti kenapa ini terjadi, mungkin karena ada hubungannya dengan metabolime tubuh, tapi yang pasti ini biasa terjadi ke orang-orang yang menjalankan program diet, dan saya salah satunya yang pernah mengalami, perjuangan untuk mendapatkan berat badan ideal memang tidak mulus hehe.

Sampai sekarang, saya memang masih menjeda program diet saya, pertama karna mood sedang buruk-buruknya, kedua buat cheating makanan dulu, beberapa bulan kemarin tersiksa sekali karna makanan yang itu-itu sahaja tanpa variasi yang bikin nafsu makan sebenarnya berkurang, tapi setelah turun beberapa kilogram inilah saatnya makan normal dengan berkedok menormalkan kembali metabolisme.

Diet secara langsung mengubah pandangan saya terhadap jenis makanan, terkadang makanan yang enak belum tentu punya nutrisi yang baik bagi tubuh, begitupun sebaliknya, makanan yang kelihatannya tidak sedap dimata bahkan mempunyai nutrisi yang sangat banya lagi baik buat tubuh, termasuk telur rebus ini, maka dari itu, mari semuanya makan telur rebus, tapi jangan banyak-banyak. Salam.